Dorongan untuk melakukan ekspansi ke luar wilayah Eropa telah lama dipandang membawa peradaban ke tempat yang kurang beradab. Doktrin superioritas kulit putih versus inferioritas pribumi berbarengan dengan eksploitasi yang melampaui batas terhadap tenaga kerja lokal. Di bawah pemerintahan kolonial, ideologi yang dikenal sebagai neoliberalisme mendapat kebebasan untuk menjadikan buruh tunduk pada kapitalisme di bawah kebijakan yang bias rasial. Ini merupakan ekonomi politik yang tumbuh dominan bahkan di negara maju. Ekonomi politik ini telah membalikkan arah tren kesetaraan.
Dalam sebelas esai normatifnya, Jan Breman menunjukkan bagaimana prasangka rasial tidak lagi ditujukan kepada masyarakat asing yang jauh, namun telah menjadi sumber polarisasi sosial dalam masyarakat sendiri.
---
Jan Breman adalah Profesor Emeritus di bidang Sosiologi Komparatif pada Universiteit van Amsterdam (UvA). Selama karier akademisnya, ia menekuni studi perburuhan di Asia Selatan dan Tenggara. Penelitian di bidang studi ini ini berlanjut ketika ia menjadi honorary fellow pada Internationaal Instituut voor Sociale Geschiedenis (IISG, Institut Internasional untuk Sejarah Sosial), Universiteit van Amsterdam.
Info Buku | |
ISBN | 978-623-321-279-3 |
Dimensi | 15.5 x 23.5 cm |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 400 gram |
Jumlah Halaman | xx + 323 hlm |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Kolonialisme, Kapitalisme, dan Rasisme: Kronik Pascakolonial
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Jan Breman
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.195.000
Produk Terkait
Tags: Kolonialisme, Kapitalisme, dan Rasisme: Kronik Pascakolonial