Buku ini mencurahkan perhatian pada kompleks percandian Hindu-Jawa Prambanan yang juga dikenal dengan nama lokalnya Candi Loro Jonggrang. Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian Satu adalah sebuah pengantar umum tentang kompleks percandian yang dilandaskan pada sebuah penyelidikan atas karya-karya ilmiah yang ada. Bagian ini menyajikan sebuah penelitian paling mutakhir yang terperinci mengenai berbagai terbitan tentang Candi Prambanan dan juga latar belakang agamawi-politik yang memungkinkan pembangunannya. Turut pula diselisik soal-soal semisal kemungkinan penanggalan kompleks tersebut, lokasi, nama serta rancangan arsitekturnya, para penguasa dan aliran-aliran keagamaan yang terlibat dalam pembangunannya, serta situasi keagamaan dan politik yang berubah dramatis pada kurun waktu itu. Demikian pula dengan penyelidikan aneka rupa teori dari para arkeolog menyangkut tempat dan kedudukan Candi Prambanan dalam perkembangan arsitektur Hindu-Jawa. Bagian Dua berisikan sekumpulan tulisan penting - untuk pertama kalinya dalam terjemahan Indonesia - yang disusun oleh sejumlah pakar Belanda kenamaan yang semuanya berpengalaman langsung: J.W. IJzerman, J. Ph. Vogel, N.J. Krom, F.D.K. Bosch, B. de Haan, W.F. Stutterheim, V.R. van Romondt serta A.J. Bernet Kempers. Empat di antaranya secara berturut-turut menjabat sebagai kepala Dinas Purbakala dan dua yang lain sebagai arsitek yang bertanggung jawab atas perencanaan pemugaran beberapa bagian penting dari kompleks percandian tersebut. Pengetahuan langsung lagi mendalam para penulis ini terpantul dalam karangan-karangan pilihan. Buku ini juga diperkaya oleh ilustrasi berupa berbagai foto, gambar, dan denah.

Roy Jordaan memperoleh gelar doktor di bidang antropologi budaya dari Universitas Leiden. Tesisnya mengenai pengobatan tradisional di Madura, Jawa Timur. Selama dua puluh tahun terakhir bidang perhatiannya yang utama adalah sejarah Indonesia kuno, khususnya masyarakat dan kebudayaan Jawa Tengah. Saat ini ia sedang mempersiapkan sebuah telaah tentang kedudukan dinasti Sailendra Buddhis dalam sejarah kuno Jawa dan Sumatra yang berjudul The Maharajas of the Isles: The Sailendras and the problem of Srivijaya. ​