Buku ini mengungkap konsep non-mainstream mengenai kemampuan survival dari sebuah gerakan civil society komunitas marginal. Biasanya, kemampuan daya tahan hidup (survival)
itu merupakan manifestasi kebersatuan dari mereka yang ditekan oleh
berbagai pihak. Namun, pada kasus ini, Jamaat Ahmadiyah Indonesia (JAI)
mampu menunjukan bahwa kekuatan civil society mereka terbangun lewat budaya dan nilai-nilai keberadaban (civility)
yang dipercaya pengikutnya. Kendati mengalami marginalisasi, JAI
sebagai organisasi turut bergerak di beberapa bidang kehidupan
masyarakat tanpa menonjolkan atribut-atribut organisasi, misalnya;
gerakan untuk pendidikan, kesehatan, dan pemberdayaan sosial-ekonomi.
Ironinya, era reformasi justru menunjukkan tingkat tekanan yang lebih
kuat, walaupun begitu survivelitas JAI berikut aktivitas kejamaahannya
tetap berjalan. Kondisi ini menunjukkan bahwa JAI sebagai komunitas
Islam marginal masih mampu mempertahankan keberadaannya sebagai civil society
| Info Buku | |
| ISBN | 978-979-461-922-3 |
| Dimensi | 15 x 23 cm |
| Jenis Cover | Softcover |
| Jenis Kertas | Book paper |
| Berat | 420 g |
| Jumlah Halaman | xxii + 388 halaman |
| Tahun Terbit | 2014 |
| Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Marginalisasi dan Keberadaban Masyarakat
- Penulis: Catur Wahyudi
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.90.000
Produk Terkait
Kebaya Melintasi Masa - Kumpulan Tulisan 28 Perempuan Tentang Kebaya
Kebaya tidak mengenal suku dan daerah, kebaya sang..
Rp.100.000
Tags: Marginalisasi, Keberadaban, Masyarakat, Catur Wahyudi



