Puluhan tahun, perusahaan minyak mengeruk kekayaan alam Merbau.
Kecamatan kecil di Kabupaten Bengkalis, Riau. Tiga perusahaan silih
berganti tapi tak memberi kontribusi. Merbau dihantui pengangguran,
kebodohan, kemiskinan, hingga bayi kurang gizi. Seorang bocah bernama
Sumantri, bahkan harus tinggal di panti asuhan demi mengenyam pendidikan
yang layak. Penduduk hanya menjadi penonton, saat mesin-mesin tambang
menyedot minyak dari tanah Merbau. Mereka pun sebatas pendengar kisah
minyak Merbau yang menghasilkan jutaan dolar. Negeri yang kaya tapi
masyarakat tak berdaya. Setelah hampir satu dekade, Sumantri, sang putra
Merbau kembali ke kampong halaman. Namun situasi dan kondisi ternyata
masih sama. Kemiskinan mendorong warga melakukan segala cara. Termasuk
membalak kayu hutan dan menjualnya pada para tauke Malaysia. Saat
pembalakan dilarang polisi, masyarakat kehilangan rezeki. Laut yang
menjadi alternatif sumber penghasilan pun tercemar minyak. Rentetan
masalah sosial dan lingkungan muncul akibat kemiskinan dan kebodohan.
Perusahaan minyak dituding sebagai penyebab. Konflik laten horisontal
dan vertikal merebak dan siap meledak karena rencana pemekaran wilayah.
Sumantri tak ingin anak-anak Merbau seperti dirinya. Merbau punya banyak
potensi. Masyarakat Merbau tak seharusnya hanya meratapi diri. Sumantri
tak ingin hanya bermimpi. Meskipun hanya seorang guru, dia memotivasi
warga Merbau untuk bersatu dan bangkit mandiri. Kisah masyarakat Merbau
ini diangkat dari peristiwa yang benar-benar terjadi. Gambaran miris
dari daerah yang terisolasi. Terabaikan dan terlupakan seperti anak
tiri. Pahit getir kehidupan masyarakat di pulau terpencil yang
menghanyutkan rasa empati.
Info Buku | |
ISBN | 978-979-461-735-9 |
Dimensi | 13 x 20 |
Jenis Cover | Softcover |
Jenis Kertas | HVS |
Berat | 350 g |
Jumlah Halaman | x + 242h |
Tahun Terbit | 2009 |
Penerbit | BUKUOBOR |
Merbau Menggapai Mimpi
- Penulis: Unggul Wirawan
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.45.000
Produk Terkait
Tags: Merbau, Menggapai, Mimpi, Unggul Wirawan