Buku ini ditulis berdasarkan kisah nyata para penggemar/K-popers yang hadir di Nadir Podcast yang mengalami fase kesepian, kesedihan, kecewa, dan putus asa karena merasa tidak diterima dan tidak dimengerti oleh lingkungan pertemanan, kampus dan juga pekerjaan. Kebutuhan self-love mendorong K-popers untuk membangun komunitas bersama untuk saling mendukung terutama terhadap idola mereka. Penulis menyampaikan bahwa fans dan idola sama-sama manusia biasa yang pernah mengalami masalah mental karena berbagai alasan. Namun masih banyak orang belum memahami bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Kehadiran budaya popular atau K-pop yang didukung oleh digitalisasi informasi dan komunikasi, baik melalui lagu dan konser musik sangat berpengaruh pada mekanisme penanganan stress meskipun bersifat sesaat. Kondisi ini membangun kedekatan emosional fandom dan idola K-pop. Meskipun untuk jangka panjang, dengan keadaan kesehatan mental yang beragam memerlukan penanganan bantuan professional (psikiater dan/atau psikolog) agar persoalan mental tidak mengganggu kehidupan secara signifikan. Apalagi bila tidak ditangani dengan tepat, rasa kesepian dan kecemasan berlebihan akan terus meningkat dan menurunkan produktivitas kerja bagi mereka yang berusia antara 15-34 tahun paling tidak sampai tahun 2040.
Info Buku | |
ISBN | Masih Dalam Proses |
Dimensi | 13 x 18 cm |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 150 gram |
Jumlah Halaman | 96 Hlm |
Tahun Terbit | 2025 |
Penerbit | PT Pustaka Obor Indonesia |
Bahagia Ala K-Popers: Memahami Ikatan Emosional antara Idola dan Penggemar K-pop
- PT Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Sharira & Timothy
- Ketersediaan: Pre-Order
-
Rp.0
Produk Terkait
Jelajah Ekspansi Wacana dan Praktik Ekowisata dalam Politik Kepariwisataan Bali
Pengembangan ekowisata terjadi dalam ruang yang be..
Rp.0
Tags: Bahagia Ala K-Popers: Memahami Ikatan Emosional antara Idola dan Penggemar K-pop