Bertahan sebagai pengungsi di negara sendiri tidaklah
mudah. Ini dialami oleh komunitas Syiah di Sidoarjo dan komunitas Ahmadiyah di
Mataram. Selain harus menghadapi pelbagai tekanan arus dominan mayoritas Muslim
yang berpahamkan Sunni, akibat adanya perbedaan interpretasi teks kitab suci
dalam agama Islam, praktik-praktik keber-Islam-an,
dan gesekan konflik politik ekonomi pada aras lokal, mereka harus menghidupi
diri untuk bertahan hidup mencukupi keperluan harian mereka di tempat
pengungsian selama bertahun-tahun.
Dengan memaparkan sejarah munculnya Syiah dan Ahmadiyah, konflik lokal yang
terjadi, dan narasi kedua komunitas Muslim tersebut, terutama strategi mereka
bertahan hidup, buku ini mengkritik konsep ketahanan sosial yang selama ini cenderung
digunakan dalam perspektif developmentalistik; menggunakan konsep modal sosial
sebagai bagian dari strategi bertahan. Sebaliknya, tim penulis justru
menggunakan ketahanan sosial untuk melihat strategi kedua komunitas tersebut
dalam memperjuangkan pengakuan, yaitu pemenuhan hak-hak dasar warga negara dan
intervensi negara untuk melindungi minoritas dan membentuk masyarakat
multiagama
yang toleran.
Lebih jauh, secara praktis, studi ini mengajukan rekomendasi kebijakan
kepada lembaga-lembaga negara dan rekomendasi gagasan kepada stakeholders tentang kemungkinan metode
reintegrasi pengungsi komunitas dan pengelolaan potensi konflik kekerasan
antara kelompok minoritas agama dengan kelompok arus utama yang berbeda.
Info Buku | |
ISBN | 978-602-433-435-2 |
Dimensi | 21 x 14,5 cm |
Jenis Cover | soft cover |
Jenis Kertas | book paper |
Berat | 270 gram |
Jumlah Halaman | xiv + 266 hlm |
Tahun Terbit | 2017 |
Mereka yang Terusir: Studi Tentang Ketahanan Sosial Pengungsi Ahmadiyah dan Syiah di Indonesia
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Cahyo Pamungkas (pny.)
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.90.000
Produk Terkait
Tags: Sejarah, Sosial, Budaya, Antropologi, Arkeologi