“Dalam negara pascakolonial Indonesia, sebuah unit sosial terkecil yang bernama keluarga bukan semata merupakan kesatuan orang tua dan anak. Keluarga menjadi instrumen negara. Penetrasi program pemerintah dan ideologi yang diproduksi negara ke dalam kesadaran warga negara di komunitas kampung, yang tipikal di perkotaan Indonesia, dapat dimungkinkan berkat keberadaan keluarga. Keluarga menjadi sebuah “institusi” negara baru, sekalipun tidak memiliki status formal. Lebih jauh, keluarga dalam fungsi seperti ini, telah mendomestikasi perempuan secara lebih kuat, namun, pada saat yang sama, menegaskan otonomi mereka secara sosial dan politik. Ini menjelaskan mengapa negara berkepentingan terhadap rezim pengaturan perempuan.
Keluarga, sebagai gravitasi aktivitas merawat anak (child rearing), telah lama menjadi perhatian antropologi yang mencoba memahami bagaimana kebudayaan dan nilai dipelajari dan ditransmisikan dari satu generasi ke generasi yang lebih muda. Studi klasik Margaret Mead di Pasifik awal abad ke-20 menjadi salah satu pelopornya. Namun, pada paruh kedua abad yang sama, Indonesia sejak Orde Baru-nya Suharto, sesungguhnya telah menempatkan keluarga dalam minat kajian politik. Sulit untuk dibayangkan formasi negara dan kesadaran warga negara terhadap pengaturan dapat terjadi tanpa peran keluarga.
Janice Newberry telah memproduksi sebuah etnografi keluarga Indonesia pada awal abad ke-21 di tengah hiruk-pikuk kegiatan perempuan dalam kehidupan keluarga yang privat, serta kehangatan sebuah kampung Jawa sebagai ranah publik. Di samping itu, ekspektasi—kontrol, tepatnya—negara terhadap keluarga dan perempuan, terutama sebagai ibu, juga dihadirkan.
Pengalaman personal, akrab, dan reflektif dari penulis menunjukkan bahwa negara menegaskan dirinya di lorong-lorong sempit kampong dan menjelajah ke dalam kehidupan intim perempuan dalam keluarga di bilik rumah tinggal mereka. Etnografi mendalam dari Newberry menghadirkan Hildred Geertz tentang keluarga Jawa pada dekade 1950-60-an, Patrick Guiness tentang kampung pada1980-an, dan Julia Suryakusuma tentang perempuan dan negara pada 1990-an, yang masih tetap relevan, namun problematik, untuk Indonesia pada abad ke-21 ini.”
Dr. J. Nicolaas Warouw, Ketua Jurusan Antropologi Budaya, FIB, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
“Dalam karya etnografi yang rinci tentang keluarga dan masyarakat sebuah kota di Jawa, Jan Newberry menyajikan analisis negara yang berkait erat dengan isu gender di tingkat lokal. Sejauh yang saya pahami, inilah studi terbaik tentang Indonesia dimana masyarakat dan negara saling membentuk. Para antropolog dan ilmuwan politik akan membutuhkan buku ini untuk memahami ‘everyday state’ di tingkat lokal.”
v Henk Schulte Nordholt, Head of Research KITLV, Leiden
Info Buku | |
ISBN | 978-979-461-834-9 |
Dimensi | 23 x 15 cm |
Jenis Cover | Softcover |
Jenis Kertas | Book Paper |
Berat | 300g |
Jumlah Halaman | xiv + 284 halaman |
Tahun Terbit | 2013 |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Back Door Java (POD)
- Penulis: Jan Newberry
- Ketersediaan: Print On Demand (POD)
-
Rp.0
Produk Terkait
Tags: Back, Door, Java, Jan Newberry