Memoar ini selain mengisahkan perjalanan hidup penulisnya, juga memberikan pengetahuan yang luas mengenai sosiologi masyarakat Bugis, dunia pesantren, kerja krearif di bidang filologi, ilmu yang membuat penulis berhak menerima gelar guru besar.
A. Makmur makka,
Penulis dan budayawa
Buku ini ibarat mesin waktu yang mengajak pembaca untuk bertualang, menelusuri keping demi keping pengalaman, serta menyaksikan bagaimana pribadi tumbuh dan berkembang.
Saaat membacanya, saya tak sekadar menemukan memoar dari seorang Profesor Nurhayati Rahman, tapi juga terdapat sudut pandang dalam memahami lanskap sosial budaya Sulawesi Selatan pada satu masa, serta bagaimana posisi individu dalam semesta sejarah dan budaya yang terus bergerak. Keren.
Yusran Darmawan (blogger, peneliti, dan digital strategist)
Jika membaca memoar ini seumpama menempuh sebuah perjalanan, maka sejak awal kita akan melalui beragam medan: terjal dan landai, berkelok dan lurus—yang pada akhirnya menjadi perjalanan menyenangkan dengan hamparan pengetahuan tentang sejarah, budaya, dan tradisi.
— Faisal Oddang, Sastrawan dan Dosen Fakultas Ilmu Budaya, Unhas
Selamat, sudah memperkaya khasanah budaya. Semoga senantiasa mengiluminasi cakrawala imajinasi dunia.
Carla Bianpoen,
Jurnalis dan Pengamat Seni dan Budaya Kontemporer
Info Buku | |
ISBN | 978-623-321-317-2 |
Dimensi | 15 x 23 cm |
Jenis Cover | Soft cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 250 Gram |
Jumlah Halaman | 252 halaman |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Aku Di Antara Santri dan Tradisi
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Nurhayati Rahman (Penulis)
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.120.000