• Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba
Lembaga agama dan kepercayaan merupakan lembaga peredam konflik. Pada zaman pra-Kristen, bius merupakan organisasi keagamaan yang amat efektif meredam konflik. Ketika bius menyelenggarakan upacara tahun baru yang dinamakan mangase taon, maka semua konflik harus dilupakan. Ritus tersebut menciptakan rekonsiliasi. Setelah memeluk agama Kristen, akibat persaingan dan perebutan kekuasaan di dalam organisasi gereja, justru agama itu menjadi sumber konflik serta melumpuhkan perannya sebagai peredam. Memang ada beberapa ritus agama Kristen yang dapat dipakai sebagai lembaga peredam misalnya Natal, Paskah maupun perjamuan kudus (marulaon na badia) namun hanya temporer dan kurang efektif. Bahkan kalah efektif bila dibandingkan dengan ritus mangase taon pada organisasi kepercayaan bius pada zaman pra-Kristen. Kegagalan institusi tradisional maupun agama sebagai lembaga pencegah atau pengambil solusi penyelesaian konflik disebabkan tiga faktor. Pertama institusi tersebut tidak mempunyai sanksi (terutama fisik) yang kuat sehingga dapat memaksa untuk melakukan dan mematuhi perdamaian. Kedua kemajuan pendidikan menimbulkan kesadaran terhadap peranan peradilan negeri sebagai lembaga penyelesaian konflik terpercaya. Ketiga semakin merosotnya nilai sosial religius pemimpin gereja akibat ulah pemimpin itu sendiri, sehingga kepercayaan umat berkurang drastis terutama belakangan ini. Buku ini hadir sebagai referensi atas konflik-konflik yang terjadi dalam struktur masyarakat Batak Toba. Buku ini menjadi penting bagi studi konflik sosial religius untuk siapa saja. ​
Info Buku
ISBN 978-979-461-712-0
Dimensi 16 x 24 cm
Jenis Cover Softcover
Jenis Kertas HVS
Berat 650 g
Jumlah Halaman 424 h
Tahun Terbit 2009
Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Tulis ulasan

Catatan: HTML tidak diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

Konflik Status dan Kekuasaan Orang Batak Toba

  • Penulis: Bungaran Antonius Simanjuntak
  • Ketersediaan: Tersedia
  • Rp.110.000


Produk Terkait

SDGs Desa: Metodologi dan Pengukuran (Trilogi SDGs Desa #2)

SDGs Desa: Metodologi dan Pengukuran (Trilogi SDGs Desa #2)

SDGs Desa merupakan konsep pembangunan praktis, ga..

Rp.120.000

Negara vs Santet: Ketika Rakyat Berkuasa

Negara vs Santet: Ketika Rakyat Berkuasa

Selama satu tahun, Nicholas Herriman tinggal di se..

Rp.65.000

Pembangunan Daerah Kepulauan: Studi Kasus Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Maluku Utara

Pembangunan Daerah Kepulauan: Studi Kasus Provinsi Kepulauan Riau dan Provinsi Maluku Utara

Buku ini mengusung satu tema tentang pembangun..

Rp.75.000

Tags: Konflik, Status, Kekuasaan, Orang Batak Toba, Bungaran Antonius Simanjuntak

Klik Chat Di Whats App