Pertanyaan mendasar yang dicoba dijawab dalam buku ini adalah mengapa pertanian yang telah menjadi landasan perkembangan tingkat peradaban selanjutnya itu malah membuat kehidupan petaninya semakin sulit?
Buku ini menggunakan sudut pandang bahwa pembangunan pertanian perlu dipandang sebagai nilai dasar, maka dengan sendirinya nilai dasar lain seperti keadilan, kesetaraan, kesejahteraan dan keberlanjutan akan hadir dengan sendirinya. Proses pemerdekaan dan keberlanjutan akan hadir dengan sendirinya. Proses pemerdekaan menurut buku ini adalah proses pencapaian status dan sekaligus pula kemampuan petani untuk mencapai tingkat kehidupan yang lebih baik secara berkelanjutan. Tingkat kehidupan petani yang semakin baik akan menciptakan tingkat kehidupan masyarakat secara keseluruhan semakin baik. Kmerdekaan bagi pertani menciptakan kemerdekaan untuk semua.
Secara empiris isi kesimpulan di atas dapat dilihat dalam kehidupan masyarakat di negara maju. Surplus pertanian d negara maju tidak membuat petaninya menjadi petani marginal, walaupun harga-harga riil komodias pertanian terus menurun. Bahkan, menurut ukuran skala usahatani, petani di negara maju mengalami peningkatan skala lahan usaha secara signifikan. Kondisi terbalik terjadi pada petani di negara-negara berkembang termasuk Indonesia yaitu terjadinya proses guremisasi.
Tidak terjadinya proses marginalisasi petani di negara maju bukan akibat dari lingkungan pasar komoditas pertaninan yang sempurna tetapi lebih disebabkan oleh hadirnya negara dalam mengatasi kegagalan pasar. Lebih tepatnya negara dengan memangaatkan kemajuan industri membeli kelimpahan pangan. Ini merupakan proses pemerdekaan petani demi kemakmuran semua, Kelimpahan pangan menurunkan harga pangan tetapi tidak menurunkan tingkat kesejahteraan petaninya.
Buku ini mengajukan solusi pemerdekaan petani yang akan memerdekakan semua masyarakat, khususnya di negara berkembang. Penerapan dari pemikiran ini adalah dengan mengedepankan strategi pembangunan berdasarkan pola adaptasi jangka panjang berbasis pada keunikan sistem lingkungan di mana kegiatan pertanian itu dikembangkan. Keunikan adaptasi pohon jati untuk wilayah beriklim tropika kering dan pohon ek (oak) untuk wilayah iklim sedang dijadikan sebagai simbol keunggulan model pembangunan berdasarkan model pemerdekaan dan keberlanjutan sekaligus.
Info Buku | |
ISBN | 978-623-321-075-1 |
Dimensi | 14.5 X 21 CM |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 450 GRAM |
Jumlah Halaman | 456 HLM |
Tahun Terbit | 2021 |
Penerbit | YAYASAN PUSTAKA OBOR INDONESIA |
Kemerdekaan Bagi Petani Kemerdekaan Untuk Semua
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Agus Pakpahan
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.175.000