Buku Intelijen dan Keamanan Nasional di Indonesia Pasca-Orde Baru bertujuan untuk menjelaskan kiprah intelijen negara di Indonesia selepas pengunduran diri Presiden Suharto pada tahun 1998. Kendati memiliki peran penting selaku “lini pertama dalam sistem keamanan nasional,” kajian tentang intelijen bisa dibilang masih sedikit jika dibandingkan studi tentang institusi militer atau kepolisian. Buku ini berupaya memperkaya khazanah studi intelijen, demokrasi, dan keamanan nasional di Indonesia, dengan membahas empat aspek strategis, yakni: perkembangan persepsi ancaman keamanan; pengunaan dan penguasaan teknologi informasi guna mendukung aktivitas intelijen; proses rekrutmen serta pendidikan sumber daya manusia; dan mekanisme pengawasan atas intelijen yang dibangun pada era pasca-Orde Baru.
Menengok
ke masa lampau, kita mengetahui bahwa kekuasaan Orde Baru selama tiga
dekade lebih ditopang kukuh oleh lembaga telik sandi yang menjalankan
pelbagai rupa operasi spion untuk meredam kekuatan oposisi. Sejarah juga
mencatat bahwa intel pada periode tersebut berada di balik sejumlah
manuver politik kekuasaan yang lancung, dan intimidasi ataupun kekerasan
politik yang mencederai hak asasi manusia. Kala itu, intelijen tidak
pelak lagi identik dengan teror serta penebar rasa takut di tengah
masyarakat.
Seiring gelombang demokratisasi yang menyapu
lanskap politik Indonesia pada akhir 1990-an, berbagai kelompok
masyarakat mulai menaruh perhatian besar terhadap implementasi reformasi
sektor keamanan (security sector reform)
di Indonesia. Publik mendorong perbaikan tata kelola intelijen agar
selaras dengan prinsip demokrasi, seperti transparansi dan
akuntabilitas. Harapannya adalah badan telik sandi berkembang menjadi
organisasi yang profesional serta efektif dalam menjalankan tugasnya.
Becermin pada kemunculan ancaman baru di Indonesia, seperti terorisme
dan serangan siber, intelijen juga kian dituntut untuk meningkatkan
kemampuan teknisnya, misalnya dalam hal pencarian-pengumpulan-analisis
informasi serta kontra-intelijen terhadap musuh. Pendek kata, reformasi
intelijen dirancang sebagai agenda yang melekat dengan proyek besar
demokratisasi politik dan penguatan sistem keamanan nasional di
Indonesia.
Info Buku | |
ISBN | 978-623-321-155-0 |
Dimensi | 14.5 x 21 cm |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 250 gram |
Jumlah Halaman | xiv + 202 hlm |
Tahun Terbit | 2022 |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Intelijen dan Keamanan Nasional di Indonesia Pasca-Orde Baru
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Muhamad Haripin (Editor)
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.90.000
Produk Terkait
Tags: Intelijen dan Keamanan Nasional di Indonesia Pasca-Orde Baru