“Dengan menemukan metode-metode tersebut, Zewail adalah Christopher Columbusnya dunia femto (femto = 0,000 000 000 001 detik), dan menjadi orang pertama yang menyaksikan peristiwa kimiawi yang terjadi dalam hitungan quadrillion detik.”

-- Robert Paradowski

Profesor dan ahli sejarah ilmu pengetahuan,

Rochester Institute of Technology

“Pemakaian teknik laser cepat yang dilakukan Zewail bisa di sejajarkan dengan pemakaian teleskop oleh Galileo yang ia arahkan menuju segala sesuatu yang mengungkap kubah alam. Zewail mencoba laser femtosecondnya untuk semua benda yang bergerak di dunia molekul. Ia mengarahkan teleskopnya menuju garis batas ilmu pengetahuan. Saat ini kita bisa mempelajari pergerakan actual atom dalam molekul-molekul. Kita bisa membahasnya dalam ruang dan waktu dengan cara yang sama dengan membayangkannya. Pergerakan atom menjadi peristiwa yang kasat mata.”

-- Profesor Bengt Norden

Ketua Komisi bidang kimia, Swedish Academy of Sciences

“Kisah Voyage ini begitu mempesona dan memikat. Kisah ini melacak jejak yang dialami oleh seorang remaja yang sangat ingin tahu, yang sangat senang bisa bebas menyusuri kota di delta Sungai Nil, di mana ia dilahirkan, dan yang kelak menjadi generasi penerus, Linus Pauling, seorang ahli kimia terbesar abad ke-20. Seperti halnya Pauling, ia juga memenangkan Hadiah Nobel di bidang kimia karena pencapaiannya - menciptakan femtochemistry sebagai sebuah subdisiplin ilmu yang berpengaruh - yang ditunjukan untuk membentuk ilmu pengetahuan abad ke-21. Ini adalah buku yang menarik, terus-menerus mendorong pembelajaran, dan mendatangkan inspirasi. Sebuah buku yang menyenangkan untuk di baca.

-- Profesor Sir John Meurig Thomas

Mantan Direktur Royal Institution of Great Britain,

Dan Master of Peterhouse, University of Cambridge