"Dalam liburannya ke Kepulauan Banda, Wendy tertarik kepada koki di dapur. Koki tua itu bernama Mirah, bekas buruh kebun pala, kemudian jadi Nyai Tuan Besar. Ia melahirkan Lili dan Weli.
Lili hilang dibawa tentara Jepang. Mirah tak pernah tahu, Lili kelak melahirkan bayi perempuan yang segera ditinggalnya mati. Bayi itu lalu dipungut orang dan dinamai Wendy Higgins.
Mirah merasa heran tamunya yang juita mengingatkannya kepada Tuan Besar yang hilang karena jemputan tentara Jepang. Tak akan ada orang yang membukakan rahasia, sesungguhnya tamu itu ialah cucu kandungnya yang berbeda ras.
Pengarang tak "mempertemukan" keduanya sebagai orang sedarah. Sebaliknya, ia membawa kita kepada semacam pesona terhadap perjalanan nasib manusia dalam 'campuran kimia' yang aneh penuh dengan misteri penciptaan."
(Gerson Poyk)
"Novel ini secara intens melukiskan wujud pohon pala dan suasana di kebun pala, pohon rempah yang sangat wangi dan terkenal itu. Di situlah terangkum seluruh pengalaman hidup tokoh novel ini, dalam perjalanan waktu yang panjang kala manusia adalah pesona abadi dan nasibnya memang mengharukan.
Dalam hempasan gelombang hidup yang digerakkan oleh sejarah, oleh perang, oleh pergaulan, hidup tokoh tampak terombang-ambing, sunyi bagaikan perahu yang hanyut di tengah keluasan samudra."
(Leon Agusta)
Info Buku | |
ISBN | 978-979-461-770-0 |
Dimensi | 11 x 17 cm |
Jenis Cover | Softcover |
Jenis Kertas | Book Paper |
Berat | 250 g |
Jumlah Halaman | 208 halaman |
Tahun Terbit | 2005 |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Mirah dari Banda (POD)
- Penulis: Hanna Rambe
- Ketersediaan: Print On Demand (POD)
-
Rp.0
Produk Terkait
Tags: Mirah, Banda, Hanna Rambe