Selendang adalah atribut perempuan Indonesia. Apakah dipakai untuk menggendong anak kecil sambil mengerjakan pekerjaan rumah, untuk membawa jamu gendong yang dijajakan, membawakan makanan untuk suami di sawah, menjadi pelengkap busana resmi pada resepsi di istana, atau gemulai sutra lwan Tirta yang melambai menghias pundak selebritas di berbagai acara gemerlap-selendang adalah pelindung terhadap cuaca, tetapi pula terhadap tatapan liar pria.
Melindungi dan menghiasi, menutupi lekukan tubuh yang berlebihan pada bentuk tubuh alternatif, selendang dalam berbagai bahan-kasar atau halus, sederhana atau mewah-jelas berdaya guna.
Pelangi di langit adalah lambang harapan dan penghibur kemurungan hati. Permainan antara cahaya matahari dan berjuta-juta prisma titik air menghasilkan lengkungan luas berbagai warna lembut di langit.
Tepat kiranya nama Selendang Pelangi untuk kumpulan sajak tujuh belas perempuan dengan gores dan warna masing-masing: dari lsma Sawitri ke Poppy Hutagalung, dari Medy Lukito ke Sirikit Syah, dari Cok Sawitri ke Toeti Heraty.
Info Buku | |
ISBN | 978-623-321-353-0 |
Dimensi | 14,5x21 cm |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 350 gram |
Jumlah Halaman | xxx+340 hal |
Tahun Terbit | 2025 |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Selendang Pelangi: Antologi Puisi 17 Perempuan Penyair Indonesia
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Toeti Heraty (editor)
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.150.000
Produk Terkait
Rekacipta Lenong Dalam Komedi Betawi
Usaha revitalisasi tradisi merupakan satu usaha ya..
Rp.130.000
Kepak Sayap Bahasa: Kata, Makna, dan Ruang Budaya
Kepak Sayap Bahasa: Kata, Makna, dan Ruang Budaya ..
Rp.95.000
Tags: Selendang Pelangi: Antologi Puisi 17 Perempuan Penyair Indonesia