Sejak lama, sebagian wilayah udara Indonesia di kawasan strategis seperti Kepulauan Riau dan Natuna dikelola oleh otoritas asing. Dalam buku ini, Marsekal TNI (Purn) Chappy Hakim mengupas secara mendalam bagaimana persoalan FIR (Flight Information Region) bukan semata urusan teknis penerbangan, tetapi menyentuh langsung aspek kedaulatan negara, pertahanan nasional, dan harga diri bangsa.
Dengan gaya penulisan yang lugas namun sarat wawasan strategis, penulis mengajak pembaca memahami akar sejarah, dasar hukum, dan konsekuensi geopolitik dari pendelegasian wiayah udara kepada negara lain. Disertai analisis kritis atas perjanjian RI Singapura tahun 2022, buku ini menggugah kesadaran bahwa tanpa kendali atas ruang udara sendiri, mustahil sebuah negara mampu menjaga wilayah udara teritorinya secara utuh dan berdaulat.
Lebih dari sekadar kritik, buku ini adalah ajakan untuk bangkit. Ia menyerukan pentingnya membangun sistem pengelolaan ruang udara nasional yang mandiri, kuat, dan berorientasi jangka panjang. Sebuah bacaan penting bagi siapa saja yang peduli pada kedaulatan Indonesia di udara dan masa depan sistem pertahanan negara RI sebagai negara yang merdeka.
Info Buku | |
ISBN | 978-623-321-367-7 |
Dimensi | 16x24 cm |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Book Paper |
Berat | 550 gram |
Jumlah Halaman | xiv+460 hal |
Tahun Terbit | 2025 |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
FIR: Flight Information Region dan Kedaulatan Negara di Udara
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Chappy Hakim
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.165.000
Produk Terkait
Mimpi Demokrasi: Antara Harapan dan Kenyataan
Buku ini berisi tulisan tulisan ringan berupa arti..
Rp.165.000
Tags: FIR: Flight Information Region dan Kedaulatan Negara di Udara