• Baranangsiang (Edisi Revisi)

Baranangsiang bercerita tentang kehidupan mahasiswa IPB dalam kisaran tahun 1972–1980-an. Saat mereka melewati Tingkat Persiapan Bersama yang sadis, melarut dalam kehidupan indekosan serta melebur dalam budaya Sunda yang eksotis. Mahasiswa-mahasiswi pilihan dari pelosok Nusantara itu tergagap-gagap belajar matematika baru dan belajar bahasa Indonesia sebagai bahasa “asing”. Baranangsiang juga berkisah tentang guru-guru besar legendaris: Andi Hakim Nasoetion, Achmad Memed Satari, Tjahjono Samingan, Hidayat Nataatmadja, dan lainnya. Cerdas dan jenaka, penulis bercerita saat melewati masa pancaroba akademis-intelektual, psikologis-sosial, dan pubertas-seksual. Periode itu bertaut dengan masa awal Orba (Orde Baru) dan peristiwa Malari (Malapetaka Lima Belas Januari) tahun 1974 yang amat membekas dalam kehidupan akademis. Di luar kampus, isu kesadaran tentang lingkungan hidup mulai merebak. Semua memberi warna pada kehidupan kampus IPB dan dunia mahasiswa Indonesia pada umumnya.

---

He’s not only a great story teller but also an intellectual. Prof. Dr. Maggy Thenawidajaja, guru besar IPB

Kisahnya  beragam, prihatin,  romantis, lucu, mengesankan, menyebalkan, dan membahagiakan. Kisah-kisah yang mirip dengan perjuangan hidup banyak mahasiswa  IPB masa itu. Dr. Dedi M. M. Riyadi, mantan Deputi Ketua Bappenas

Buku ini inspiratif; banyak pelajaran berharga bagi generasi penerus IPB. Dr. Arif Satria, Rektor IPB, 2017-2022

Kampus Baranangsiang yang hijau indah, tempat menuntut ilmu, merajut asa dan menempa jiwa. Prof Dr. Tridoyo Kusumastanto—pakar perikanan dan kelautan, Ketua Senat Akademik IPB, 2014-2019

Kisah tentang sebuah perjalanan napak tilas ke masa lalu, A Journey to the soul and mind. Buku ini perlu dibaca generasi milenial karena penulisnya seorang generasi baby boomer. Prof. Ir. Jusman Syafei Djamal, pakar kedirgantaraan, mantan Menteri Perhubungan, aktivis mahasiswa ITB

Ditulis dengan gaya Bohemian dan seenaknya,  kita merasakan kejujuran dalam kenakalannya. Buku ini asyik dibaca sembari menyeruput kopi Liong Bulan— kopi asli Bogor. Dr. Iman Santoso, mantan dirjen Departemen Kehutanan

Buku ini mirip jalan kenangan bagi hampir semua mahasiswa IPB alumnus Kampus Baranangsiang—baik yang kutu buku maupun kutu gaul. Dr. Krisna Wijaya, direktur Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia, mantan direktur BRI

Buku bermutu! Pengetahuan terpuaskan.Humor berkualitas dengan bahasa ringkas. Ingatan tajam menghunjam. Pengetahuan dan sains hampir tak bertepi. Detail menyempil, nama-nama yang tak tercela kata, hampir tak ada yang terlupa. Indra Adil, penulis buku Lady Diana

Dr. Rusdian (Yan) Lubis, seorang profesional bidang pengelolaan sumber daya alam- lingkungan hidup berpengalaman 37 tahun di universitas, pemerintahan, swasta, lembaga internasional (World Bank, Asian Development Bank) dan konsultan. Alumnus IPB: S-1 Agronomi (1976) dan S-2 Pengelolaan SDA-LH (1979); PhD Agricultural and Resource Economics di Oregon State University (1986). Berkarier di lembaga internasional dan hobi traveling membawanya bekerja dan berkunjung di 53 negara di dunia.  Buku novel memoar pertamanya : Anak Kolong di Kaki Gunung Slamet.

Info Buku
ISBN 978-623-321-085-0
Dimensi 14 x 20 cm
Jenis Cover Soft Cover
Jenis Kertas Bookpaper
Berat 300 gram
Jumlah Halaman xviii + 330 hlm
Tahun Terbit 2021
Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Tulis ulasan

Catatan: HTML tidak diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

Baranangsiang (Edisi Revisi)

  • Rp.160.000


Produk Terkait

Bundaku Sayang: Keluarga, Slank, dan Bangsa Indonesia

Bundaku Sayang: Keluarga, Slank, dan Bangsa Indonesia

Buah pikiran Bunda bisa kita jadikan cermin jernih..

Rp.20.000

85 Tahun Taufik Abdullah - Perspektif Intelektual Dan Pandangan Publik

85 Tahun Taufik Abdullah - Perspektif Intelektual Dan Pandangan Publik

Akan keliru jika menganggap Taufik Abdullah, serin..

Rp.180.000

Catatan Seorang Pamong

Catatan Seorang Pamong

 Buku tulisan Hasan Basri Durin ini memaparka..

Rp.60.000

Tags: Baranangsiang

Klik Chat Di Whats App