• Aku "Tiada" Aku Niscaya: Menyingkap Lapis Kabut Intelijen

Dunia intelijen seringkali dipandang sebagai dunia yang penuh misteri karena bersifat non standart. Aktivitas intelijen dilakukan kapan, dimana, oleh siapa dan bagaimana, caranya tak diketahui, tak dipahami, dan tidak dirasakan oleh objek-sasarannya. Seorang intel sendiri memang tidak akan pernah mengatakan bahwa dirinya sedang melakukan aktivitas intelijen, mata-mata, penyusupan, clandestine activities, dan semacamnya. Seorang intel juga tidak pernah mengatakan dirinya intel, dan sedapat mungkin merahasiakan betul identitas diri yang sesungguhnya. Itulah antara lain misteri dalam dunia intelijen.

Dalam kemisteriusan demikian seorang intel bekerja mengambil dan mengumpulkan informasi yang akurat dan valid dari sumber primernya (the first hand information, the first hand fact). Seorang intel dituntut mendapatkan informasi dari jarak yang sangat dekat sehingga tahu persis apa yang terjadi, apa yang dilakukan, dan apa yang dikatakan objek sasaran. “You have to be there” (Anda harus berada di sana), merupakan doktrin untuk itu. Analisis yang diberikan intelijen harus spesifik. Jika terlalu makro dan jaraknya terlalu jauh, ia akan menghadapi the fog of the future, kabut yang terlalu tebal sehingga sulit menggambarkan apa yang terjadi di depan.

Aktivitas intelijen sesungguhnya bukanlah sesuatu yang baru. Ia sudah berlangsung lama. Bahkan sejak zaman Yunani Kuno, kendati dalam lingkup dan pengertian yang masih sederhana dan terbatas. Aktivitas da’wah Nabi Muhammad SAW (570-632 M), misalnya senantiasa terselip unsur-unsur intelijen. Katakanlah seruan agar umat Muslim selalu arif dan waspada dalam menghadapi berbagai macam keadaan. Kitab suci Al-Quran Surat Yunus ayat (101), Surat Ar-Ruum ayat (41), dan salah satu ayat At-Taubah mengisyaratkan hal itu.

Dalam dunia yang sedang berubah cepat dan mengglobal saat ini, peran intelijen selain semakin penting juga dituntut profesionalitas tinggi dari aparatus-aparatus intelijen. Intelijen semakin dituntut bekerja cepat dan akurat (velox et exactus) untuk ruang dan waktu yang bersifat lintas.
Buku Aku “Tiada” Aku NIscaya: Menyingkap Lapis Kabut Intelijen membahas dan menyajikan secara mendalam dan gambling hakikat, sosok, dinamika, dan masa depan dunia intelijen. Tidak sebatas pembahasan filosofis dan teoritis, namun juga menyajikan realitas Indonesia dari sudut pandang pelakunya sendiri.

Info Buku
ISBN 978-979-461-795-3
Dimensi 23x 15 cm
Jenis Cover Softcover
Jenis Kertas Art Paper
Berat 500g
Jumlah Halaman xii + 264p
Tahun Terbit 2011
Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Tulis ulasan

Catatan: HTML tidak diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

Aku "Tiada" Aku Niscaya: Menyingkap Lapis Kabut Intelijen

  • Penulis: Irawan Sukarno
  • Ketersediaan: Tersedia
  • Rp.250.000


Produk Terkait

Musik Itu Politik: Studi Pengaruh Kebijakan Kebudayaan pada Perubahan Musik

Musik Itu Politik: Studi Pengaruh Kebijakan Kebudayaan pada Perubahan Musik

Dari sudut pandang politik kebudayaan, buku ini me..

Rp.150.000

KEDAULATAN INDONESIA DI WILAYAH PERBATASAN: PERSPEKTIF MULTIDIMENSI

KEDAULATAN INDONESIA DI WILAYAH PERBATASAN: PERSPEKTIF MULTIDIMENSI

Kedaulatan tidak hanya terbatas pada konsepsi sem..

Rp.125.000

Kampanye Isu Politik dan Cara Melobi

Kampanye Isu Politik dan Cara Melobi

Buku pedoman ini disusun ketika krisis moneter Asi..

Rp.0

Tags: Aku, Tiada, Aku, Niscaya, Menyingkap, Lapis, Kabut, Intelijen, Irawan Sukarno

Klik Chat Di Whats App