• Jalan Tak ada Ujung

Jakarta selama bulan-bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, adalah kota yang dicekam ketegangan.

Ketegangan antara kelompok pemuda pejuang kemerdekaan dengan berbagai kesatuan tentara Jepang yang menunggu kedatangan tentara Sekutu, karena pemuda-pemuda pejuang kemerdekaan sedang asyik mengumpulkan persenjataan dari pasukan-pasukan Jepang, dan juga ketegangan dalam hati seluruh rakyat Indonesia mengenai siapakah yang akan datang pertama dari tentara Sekutu, tentara Inggris, atau Belanda?

Itulah "setting" Jalan Tak Ada Ujung ini, yang mengisahkan pejuang-pejuang seperti Hazil, pemusik yang bersemangat berapi-api, Guru Isa yang lembut hati dan tidak suka pada kekerasan, istrinya yang merindukan kasih lelaki. Perlawanan terhadap tentara Belanda yang hendak menjajah Indonesia, kehangatan cinta, semangat perjuangan berkobar, ketakutan, kejahatan manusia terhadap manusia, penemuan diri di bawah siksaan, dan kemenangan manusia dalam pergaulan dengan dirinya sendiri dan kekejaman peperangan.


Info Buku
ISBN 978-979-461-980-3
Dimensi 11x17 cm
Jenis Cover Softcover
Jenis Kertas Bookpaper
Berat 100 gram
Jumlah Halaman vi+167 halaman
Tahun Terbit 2025
Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Tulis ulasan

Catatan: HTML tidak diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

Jalan Tak ada Ujung

  • Rp.60.000


Produk Terkait

Dedaun Hijau di Angin Lalu

Dedaun Hijau di Angin Lalu

Intan samad, terpaksa mengrungi hidup dengan derit..

Rp.80.000

Selendang Pelangi: Antologi Puisi 17 Perempuan Penyair Indonesia

Selendang Pelangi: Antologi Puisi 17 Perempuan Penyair Indonesia

Selendang adalah atribut perempuan Indonesia. Apak..

Rp.150.000

Negeri Hujan

Negeri Hujan

Pira Sudham, pengarang Negeri Hujan, adalah sastra..

Rp.40.000

Tags: Jalan Tak ada Ujung

Klik Chat Di Whats App