Buku ini berisi cerita sendu dari sekolah-sekolah swasta yang seolah tengah sekarat. Mereka sedang berupaya keras mempertahankan diri untuk tetap eksis di tengah gelombang liberalisasi yang menggila. Mereka menjadi sekolah marginal karena keberadaannya dipandang sebelah mata oleh pemerintah. Masyarakat pun memandang sinis sekolah-sekolah tersebut.
Mereka termarginalkan karena kebijakan pemerintah yang tidak berpihak pada mereka, padahal mereka memiliki posisi dan peran sangat penting. Jasa mereka mendukung keberhasilan pendidikan nasional sangat luar biasa. Mereka dengan susah payah menampung siswa-siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri. Ini mereka lakukan karena sekolah negeri sering kali enggan menerima siswa tersebut karena berbagai alasan. Sementara, sekolah-sekolah swasta memilih bekerja keras melayani siswa tidak mampu secara gratis tanpa syarat.
Meski buku ini merupakan hasil studi di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, namun penulis yakin kondisi serupa dapat dengan mudah ditemukan di daerah lain. Dan, penulis yakin ada kondisi sekolah swasta yang kondisinya lebih parah daripada sekolah-sekolah yang digambarkan dalam buku ini.
Setidaknya, buku ini lahir untuk menyuarakan keluh-kesah sekolah-sekolah swasta. Hanya ada satu harapan mereka: memang mereka beda dengan sekolah negeri, namun keberadaan mereka tidak seharusnya dibedakan, bahkan didiskriminasi.
Info Buku | |
ISBN | 978-602-433-663-9 |
Dimensi | 14,5 x 21 cm |
Berat | 220 gram |
Jumlah Halaman | xxiv + 194 |
Tahun Terbit | 2018 |
Kematian Sekolah Swasta
- Penulis: Nanang Martono
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.75.000
Produk Terkait
Sangiran: Man, Culture, and Environment in Pleistocene Times
Sangiran, on the island of Java in Indonesia, is o..
Rp.55.000
Marginalisasi dan Keberadaban Masyarakat
Buku ini mengungkap konsep non-mainstream mengenai..
Rp.90.000
Pembangunan Inklusif dan Kebijakan Sosial di Kota Solo, Jawa Tengah
Konseptualisasi pembangunan inklusif adalah se..
Rp.95.000