Bagi seorang anak perempuan tukang sepatu, seorang mantan penerjemah perang Hindia Belanda, dan anak lelaki mereka – pencerita – masa kini tidak pernah ada. Yang ada hanyalah beban masa lalu, masa muda ibunya selama Perang Dunia Kedua, masa muda Ayahnya, yang setelah perang melarikan diri Jawa Timur ke Belanda, dan masa muda si pencerita yang dilalui dalam asrama sekolah serta diteror oleh ayahnya yang paranoid, Bertahun lamanya dia menghantui orang tuanya dengan pertanyaan-pertanyaan tentang perang Hindia Belanda yang berkecamuk dalam keluarganya. Jalinan hubungan mereka menjadi sangat tidak biasa, alih-alih saling mencintai, mereka saling mengutuk satu sama lain dengan ingatan perang sebagai musuh bersama mereka. Kisah mereka mengerikan, tragis, pedih, kas…
Sebuah roman antropologis berlatar Papua yang istimewa! Siapa sih Ani Sekar-ningsih? Tampaknya dia menulis roman dengan persiapan serius. Pemahaman Ani tentang Papua ... luar biasa ...
- Tim penilai naskah Yayasan Adikarya IKAPI
Novel ini termasuk baru dalam khazanah novel Indonesia. Di sini realitas imajiner dan kenyataan sehari-hari dibaurkan dalam sebuah wisata rohani ke dunia setengah primitif dan dunia super-modern. Petualangan di dua dunia itu dianyam dalam sederet informasi yang sangat menarik.
- Korrie Layun Rampan
Film The God Must be Crazy mengisahkan, gara-gara sebuah botol dijatuh-kan pilot pesawat capung di daerah pedalaman Afrika, cerita panjang kejutan budaya suku yang “ketiban berkah dari surga” itu bergulir. Dalam aras yang kira-kira sama, TEWERAUT boleh dibilang merupakan sukses terbesar roman antropologis yang berlatar-belakang Papua. Sedikit saja penulis Indonesia yang mampu menyaingi roman ini dalam menyatakan simpati dan empati pada masyarakat tradisional yang terisolasi.
Tradisi kehidupan romantis masyarakat Asmat, belenggu kekentalan budaya dengan peran adat yang dikuasai kaum lelaki, sungguh luar biasa. Jalinan kisahnya mengantarkan potongan-potongan mozaik yang otentik dan berani. Sebagai bacaan orang dewasa yang jujur, lugu tanpa kehilangan kebuasan birahi! Diramu dengan babak-babak ritual yang selama ini terkesan magis, tertutup, namun menggetarkan.
Dan ketika gempuran ‘kemajuan’ datang, kesadaran terbangun dan mencari jatidiri baru, namun ternyata para pelakunya terhempas ke dalam ketidak-berdayaan, khususnya saat menyaksikan praktek pembangunan ‘modern’ yang terpola dari atas, infrastruktur yang mengenaskan, komunikasi searah yang mengabaikan kebijaksanaan para leluhur mereka.
Dalam keseluruhan alurnya, roman ini mau mengatakan, betapa berat perjuangan seorang ‘perempuan dari komunitas adat terpencil’ dalam upaya meningkatkan pendidikan kaumnya. Dan betapa terjal jalan itu. menuntut
Info Buku | |
Jenis Cover | soft cover |
Berat | 200 gram |
Jumlah Halaman | 314 halaman |
Penerbit | Yayasan Obor Indonesia |
Namaku Teweraut: Sebuah Roman Antropologi dari Rimbarawa Asmat, Papua
- Penulis: Ani Sekarningsih
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.0
Tags: Namaku Teweraut: Sebuah Roman Antropologi dari Rimbarawa Asmat, Papua