Buku ini mengisahkan sejarah berdirinya TNI Angkatan Udara (AURI), yang lahir pada 9 April 1946. Adapun keberadaannya tidak terlepas dari pesawat-pesawat peninggalan Jepang yang disita oleh anggota Badan Kemanan Rakyat Udara (BKRO). AURI tumbuh dan berkembang dengan pesawat-pesawat tersebut, yang dijadikan sebagai modal awalnya. Sebagian besar, diperoleh dari lapangan terbang Bugis, dan Maguwo, dengan berbagai julukan yang digunakan oleh personel AURI.
Melalui naskah ini, penulis berusaha memberikan pemahaman tentang jenis dan nama pesawat peninggalan Jepang yang digunakan oleh AURI, untuk menghindari kekeliruan dalam literatur sejarah. Selain itu, menyajikan -walaupun secara singkat- terkait seputar Pasukan Udara Jepang dalam invasi ke Hindia Belanda, termasuk ke dalamnya juga mengenai sistem penamaan pesawat mereka.
Pun pokok bahasan utama, meliputi informasi tentang pesawat-pesawat yang diambil alih oleh BKR Udara, beserta penelusuran nama-nama sesungguhnya dari pelbagai jenis pesawat tersebut. Buku ini juga menampilkan peran para Teknisi AURI dalam memperbaiki dan mengembalikan status operasional pesawat-pesawat, serta upayanya dalam membuat pesawat terbang sendiri.
Ditutup dengan
penjelasan tentang istilah-istilah penerbangan. Buku ini diharapkan dapat
melecut semangat dan minat kedirgantaraan di kalangan anak-anak dan remaja.
Info Buku | |
ISBN | 978-623-8771-05-9 |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 250 gram |
Jumlah Halaman | xx + 434 |
Tahun Terbit | 2024 |
Penerbit | PT Pustaka Obor Indonesia |
Mengubah Hayabusa menjadi Garuda
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Martinus B. S. Susanto
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.150.000