• Memaknai Kebijakan Berorientasi Manusia - Sepuluh Pelajaran Berharga Pasca Pandemi COVID-19

Editor: Afrimadona, Dimas Ramadhan, Rafif Pamenang Imawan, Ratri Istania, Shanti Darmastuti

Penulis: Ade Ghozaly, Afrimadona, Aulia Rahmawati, Darin Atiandina, Dimas Ramadhan, Faza Dhora Nailufar, Hartanto Rosojati, Jefri Adriansyah, Nurul Fatin Afifah, Rachma Lutfiny Putri, Rafif Pamenang Imawan, Ratri Istania, Shanti Darmastuti, Usep Saepul Ahyar

---

Populi Post COVID-19 Governance Initiative (PPCGI) merupakan program yang diinisiasi pada bulan Juli 2021 oleh Populi Center, sebuah organisasi nirlaba bergerak di bidang riset kebijakan dan opini publik. Dari rangkaian forum diskusi mingguan hingga penelitian lapangan, kami bermaksud menggelitik pikiran dan rasa para pengambil kebijakan melalui kajian kebijakan yang berorientasi manusia atau people-oriented policy. Pendekatan ini merupakan upaya advokasi kami kepada pemerintah demi menciptakan kebijakan yang lebih ramah terhadap individu manusia, sekaligus memperhatikan aneka kompleksitas dan kearifan yang mereka miliki di setiap komunitas dalam menghadapi wabah pandemi.

Buku ini memuat sepuluh kajian dengan menggunakan beragam perspektif dan metodologi ilmiah. Sepuluh kajian tersebut terangkum dalam tiga tema besar yang menjadi corak pembabakan. Pada bagian awal pembabakan, kajian berfokus pada people-oriented policy menggunakan bottom-up approach dengan mengangkat isu transformasi kehidupan masyarakat. Pembahasan pada babak selanjutnya menekankan pada perubahan kebutuhan mendasar masyarakat pasca COVID-19. Kebutuhan mendasar tersebut menyangkut aspek-aspek yang selalu mewarnai kehidupan sosial, politik, dan ekonomi di negeri ini. Di bagian akhir, kami berupaya mempertemukan kebijakan berorientasi manusia kepada elite pemerintah dan birokrasi yang berperan penting sebagai aktor perubahan dalam tubuh pemerintahan. Secara tersurat kami hendak menyampaikan pesan bahwa kebijakan bottom up tidak serta merta berjalan selaras tanpa adanya kepercayaan masyarakat terhadap tokoh pemerintah dan keinginan kuat birokrasi untuk mengubah tata kelola mereka.

Buku ‘Memaknai Kebijakan Berorientasi Manusia’ tidak semata ditujukan pada para pengambil kebijakan, namun juga kepada masyarakat luas. Harapan kami buku dengan tiga tema besar ini dapat bermanfaat baik bagi dunia keilmuan maupun dunia praktis. Terutama bagi insan pembelajar yang haus akan bahasan mengenai pola adaptasi era kenormalan baru pasca COVID-19 yang paling sesuai dengan karakter masyarakat Indonesia

Info Buku
ISBN 978-623-321-158-1
Dimensi 16 x 24 cm
Jenis Cover Soft Cover
Jenis Kertas Bookpaper
Berat 500 gram
Jumlah Halaman xliv + 416 hlm
Tahun Terbit 2022
Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Tulis ulasan

Catatan: HTML tidak diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

Memaknai Kebijakan Berorientasi Manusia - Sepuluh Pelajaran Berharga Pasca Pandemi COVID-19

  • Rp.140.000


Produk Terkait

Tionghoa dan Ke-Indonesia-an: Komunitas Tionghoa di Semarang dan Medan

Tionghoa dan Ke-Indonesia-an: Komunitas Tionghoa di Semarang dan Medan

Kajian ini dapat dianggap sebagai upaya mengevalu..

Rp.85.000

Nyanyian Tana Diperciki Tiga Darah (Bunga Rampai Toraja dan Penceritaan Etnografi)

Nyanyian Tana Diperciki Tiga Darah (Bunga Rampai Toraja dan Penceritaan Etnografi)

Berbeda dengan sebagian orang Austronesia lainnya,..

Rp.90.000

Gerakan Pemuda Ansor: dari Era Kolonial hingga Pascareformasi

Gerakan Pemuda Ansor: dari Era Kolonial hingga Pascareformasi

Ansor bersama-sama dengan induknya, NU, adala..

Rp.150.000

Tags: Memaknai Kebijakan Berorientasi Manusia - Sepuluh Pelajaran Berharga Pasca Pandemi COVID-19

Klik Chat Di Whats App