Pemerintah Belanda menguasai Makassar bukan hanya untuk kepentingan politis semata, tetapi lebih bernuansa ekonomi politik global, yaitu dengan mengimbangi laju monopoli Inggris yang berpangkalan di Singapura. Itulah sebabnya kontrol Makassar semakin penting, bukan saja dalam menguasai pelabuhan, tetapi juga bagaimana Makassar masuk dalam jaringan pasaran kopra dunia. Masuknya Makassar dalam pasaran dunia membawa ekonomi di Indonesia bagian Timur terintegrasi secara regional. Depresi ekonomi dunia di tahun 1930-an membawa nilai ekspor kopra Makassar menurun. Peran Pemerintah Belanda semakin kuat, bahkan kebijakan tersebut berlanjut sampai tahun 1950-an. Kontrol politik terhadap ekonomi semakin kuat, sehingga masalah ekonomi mencuat menjadi masalah politik. Penerbitan buku ini menjadikan historiografi Indonesia bertambah kaya.
Semoga para pembaca, terutama politisi, ekonom dan sejarawan muda dapat memperoleh inspirasi dari buku ini dan membuka hati mereka untuk melakukan penelitian sejarah ekonomi politik Indonesia modern.
Info Buku | |
ISBN | 979-461-634-6 |
Dimensi | 16 x 24 cm |
Jenis Cover | Soft Cover |
Jenis Kertas | Bookpaper |
Berat | 450 gram |
Jumlah Halaman | xii + 238 hlm |
Tahun Terbit | 2007 |
Penerbit | Yayasan Obor Indonesia |
Kopra Makassar Perebutan Pusat Dan Daerah; Kajian Sejarah Ekonomi Politik Regional di Indonesia
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Rasyid Asba
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.60.000
Produk Terkait
Tags: Kopra Makassar Perebutan Pusat Dan Daerah; Kajian Sejarah Ekonomi Politik Regional di Indonesia