• Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas

Marjinalisasi dan diskriminasi yang dialami sebuah etnis dalam kurun waktu yang sangat lama membuat ikatan emosional etnis semakin erat dan kuat, karena adanya common cause, common goal, and common interest dan akhirnya memunculkan politik identitas, yang merupakan aliran politik dengan melibatkan seseorang atau kelompok masyarakat yang memiliki kesamaan karakteristik, seperti agama, etnis dan budaya.Konsep tersebut sejalan dengan simpulan dan temuan penelitian ini, yaitu: (1) marjinalisasi dan diskriminasi etnis Dayak di Kalimantan Barat telah menyebabkan ikatan emosional etnis Dayak semakin erat dan kuat, sehingga memunculkan politik identitas etnis Dayak dan membuat lebih mudah dikonsolidasi untuk memilih tokoh dari etnis Dayak sebagai Gubernur; (2) demokrasi dan desentralisasi pada era reformasi merupakan peluang bagi etnis Dayak untuk berkompetisi dengan mencalonkan tokoh dari etnis Dayak sebagai Gubernur; (3) kemenangan tokoh dari etnis Dayak sebagai Gubernur Pada Pilkada Gubernur Kalimantan Barat pada Tahun 2007 telah menggugurkan mindset yang dibentuk oleh kolonial Belanda bahwa Dayak Ulun atau kuli dan oleh Orde Baru bahwa Dayak pemalas serta tidak produktif, sekaligus kemenangan ini telah menyelamatkan dan mengangkat harkat dan martabat etnis Dayak yang selama ini kurang diperhatikan; (4) kenyataan bahwa lembaga politik resmi atau partai politik tidak selamanya mampu menjadi arena perpolitikan yang handal untuk dapat memenangkan kandidat dalam sebuah kompetisi seperti Pilkada; (5) Teori Were (1996) yang mengatakan bahwa partai politik yang representative merupakan wadah dan alat untuk proses konsolidasi, komunikasi, dan kompetisi dalam pemilihan umum, dapat digugurkan oleh munculnya politik identitas yang memenangkan tokoh etnis Dayak pada Pilkada Gubernur Kalimantan Barat tahun 2007.

Buku dengan analisis komprehensif ini membawa kita pada kenyataan bahwa partai politik tidak selamanya dan bukan satu-satunya yang dapat diandalkan sebagai wadah atau alat pemenangan Pemilihan Umum. Munculnya politik identitas telah berhasil mengkonsolidasikan etnis Dayak secara emosional untuk memenangkan tokoh Dayak dalam kontestasi politik.

Buku Kebangkitan Etnis menuju Pilitik Identitas ini menawarkan referensi bagi kepala Negara (cq. Kementrian dalam negeri) sebagai penentu kebijakan daerah di seluruh Indonesia terutama dalam pembangunan infrastruktur di wilayah pedalaman yang sudah lama terabaikan, pengkaji ilmu politik, peminat studi politik, dan para pemangku kepentingan di bidang politik.

Info Buku
ISBN 978-979-461-821-9
Dimensi 15 x 23 cm
Jenis Cover Softcover
Jenis Kertas Art Paper
Berat 250 g
Jumlah Halaman xxiii + 230 h
Tahun Terbit 2014
Penerbit BUKUOBOR

Tulis ulasan

Catatan: HTML tidak diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

Kebangkitan Etnis Menuju Politik Identitas

  • Penulis: Dr. Sri Astuti Buchari, M.SI
  • Ketersediaan: Tersedia
  • Rp.70.000


Produk Terkait

Komunikasi Strategis Indonesia-Tiongkok

Komunikasi Strategis Indonesia-Tiongkok

Mempelajari dunia Tiongkok tidak pernah habisnya, ..

Rp.95.000

Potret Politik Luar Negeri Indonesia Di Era Reformasi

Potret Politik Luar Negeri Indonesia Di Era Reformasi

Pertanyaan bagaimana kiprah politik luar negeri In..

Rp.95.000

In Search of Local Regime In Indonesia: Enhancing Democratisation In Indonesia

In Search of Local Regime In Indonesia: Enhancing Democratisation In Indonesia

Democracy is frequently considered a single (..

Rp.120.000

Tags: Dr. Sri Astuti Buchari, M.SI, Politik, Etnis, HAM, Demokrasi

Klik Chat Di Whats App