Esai-esai ini dihadirkan karena perlu dan penting, bahwa wacana klasik sudah sepantasnya di-masyarakat-kan, agar polemik tentang kepengarangan tidak hanya menjadi wacara akademik yang esoterik.
Yang dibedah dalam buku ini adalah wilayah antara dua ekstrem dengan berbagai nuansanya, yaitu antara pengarang sebagai jenius dan sosok agung di satu pihak, dan pengarang yang harus mundur dari pentas, digantikan oleh kritikus, bahkan pembaca. Siapkah kita terima pergantian peran ini?
Bila pengarang kita gusur demi kemandirian teks atau “otonomi semantik”, seballiknya diharapkan pengarang perempuan yang membisu di dalam sejarah (“history”) tampil dengan “herstory”. Di sini kita telusuri pertarungan pendapat yang belum tuntas.
Pilihan karangan-karangan klasik dalam buku ini pantas dibaca oleh para seniman, khususnya penyair, dramawan dan esais; peminat, penikmat, pengamat dan kritikus; mereka yang bergumul dengan dunia sastra, filsafat dan kebudayaan. Peluru-peluru tajam tersedia untuk menembus ke jantung pemahaman kreativitas dalam alur sejarah dan waktu.
Info Buku | |
ISBN | 978-602-433-692-9 |
Dimensi | 14,5 x 21 cm |
Berat | 400 gram |
Jumlah Halaman | xxviii +372 |
Hidup Matinya Sang Pengarang (edisi revisi)
- Penulis: Toeti Heraty (editor)
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.120.000