Ternyata terdapat hubungan korelatif yang kuat antara meningkatnya kejahatan kriminal yang terjadi di masyarakat dengan peningkatan penggunaan narkoba dewasa ini. Menurut pendapat para tokoh pemerintahan maupun pakar ilmiah, bila pemakaian narkoba meningkat, maka tindak kejahatan pun akan semakin meningkat alias semakin banyak. Logikanya, orang yang membutuhkan narkoba memerlukan uang untuk membeli bahan penyenang itu. Mereka harus membeli untuk memperolehnya. Bila tidak punya uang maka harus dicari. Bila sudah punya pekerjaan tetap tidak menjadi persoalan. Mereka punya gaji untuk membeli. Tetapi bila masih pengangguran, apalagi anak-anak, harus meminta dari orangtua atau saudara. Bila tidak diberi maka pelariannya adalah memperoleh uang dengan jalan pintas, yaitu dengan cara mencuri uang simpanan orangtua dari bawah pakaian di lemari orangtua, menodong, merampok, atau memaksa orang dengan cara memeras. Mengambil sepeda motor orang lain dari rumahnya, dari parkiran, membegalnya di tengah jalan, terutama pada larut malam. Kemudian menjual sepeda motor tersebut dengan harga murah, lalu uangnya dipakai untuk membeli narkoba.
Jadi jelas bahwa dengan semakin gandrung memakai narkoba, maka semakin ingin terus memilikinya. Bila tidak memiliki uang untuk membelinya, maka keinginan memakai narkoba akan menggiring pemakai melakukan kejahatan untuk memperoleh uang. Oleh karena itu sumber kejahatan itu harus diperangi, agar semakin sedikit orang memakainya. Kalau memungkinkan, melakukan penghapusan secara total penggunaan narkoba tersebut. Kalau memungkinkan lagi, musnahkan perkebunan pohon ganja di sentra-sentra penanaman ganja tersebut. Seperti di Aceh. Selain itu menutup semua pelabuhan kecil/pelabuhan tikus di pantai timur Sumatera dan daerah-daerah lain, sehingga masuknya narkoba dari Malaysia dan negara lain tertutup. Dengan demikian negara Indonesia tidak bisa lagi menjadi negara pemasok dan pemasaran narkoba terbesar di Asia Tenggara. Negara akan menjadi aman dan sejahtera dari tindak kriminal.
Info Buku | |
ISBN | 978-602-433-532-8 |
Dimensi | 14,5 x 21 cm |
Berat | 260 gram |
Jumlah Halaman | xii + 220 |
Tahun Terbit | 2017 |
Konsepku Mensukseskan Otonomi Daerah: Membangun Indonesia Berkeadilan Sosial-Ekonomi
- Penulis: Prof. Dr. Bungaran Antonius Simanjuntak (peny.)
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.80.000