Masyarakat, khususnya para orang tua, acapkali merasa resah ketika
anak-anaknya berprestasi kurang menonjol di sekolah. Ketika anak-anak
tidak menempati sepuluh besar di sekolah atau bahkan di lingkungan yang
lebih kecil, di kelasnya sekalipun, para orang tua mulai berprasangka
negative bahkan adakalanya sangat buruk terhadap anak-anak mereka. Ada
yang berprasangka bahwa anak-anak mereka malas atau tidak mau belajar,
bahkan ada anggapan bahwa anak-anak maunya main saja, bahwa anak-anak
mereka tergolong anak bodoh, dan cemas bahwa anak mereka akan mengalami
keterbelakangan mental. Sebagian besar masyarakat masih terlalu banyak
bersandar pada IQ (Intelligence Quotient) untuk meramalkan kemampuan
anak-anak mereka. Bahkan pula ada banyak orang tua yang tidak memahami
arti IQ itu sendiri. Ketika anak-anak mereka dievaluasi di sekolah dan
dinyatakan memiliki IQ tertentu, para orang tua pun lalu menarik
kesimpulan seketika apakah anak-anak mereka itu cerdas, pandai, bodoh
dan sebagainya. Selain IQ, kini dikenal pula istilah EQ,SQ,AQ yang
masing-masing merupakan kependekan dari emotional quotient, spiritual
quotient, dan adversity quotient. Sejumlah penelitian yang dilakukan
oleh pakar psikologi dan pendidikan melaporkan bahwa masing-masing
quotient ini memiliki makna sendiri-sendiri yang terkait dengan berbagai
potensi yang dimiliki individu, dan potensi-potensi tersebut adakalanya
bersifat mandiri (independen). Sekolah merupakan salah satu institusi
pendidikan yang mendidik seseorang untuk dapat mempelajari bidang
tertentu secara formal. Sementara itu, di dalam kehidupan ada berbagai
instansi pendidikan yang bersifat informal untuk mendidik seseorang
menjadi mandiri, berdaya guna, dan berhasil. Berbagai instansi
pendidikan yang informal itu misalnya keluarga, masyarakat, dan
teman-teman. Buku ini ditulis untuk memberi tambahan informasi kepada
masyarakat, khususnya para orang tua dalam menyikapi perkembangan
anak-anak mereka. Buku ini berisi pula sejumlah topik yang berkaitan
dengan pengukuran tingkat kecerdasan, keberbakatan, dan masalah umum
yang dihadapi para orang tua dalam menyiasati perkembangan anak-anak
mereka. Akhir kata, buku ini diharapkan dapat membantu para orang tua
dan guru dalam membesarkan anak-anak yang cerdas.
Info Buku | |
ISBN | 979-461-454-8 |
Jumlah Halaman | xi +151 halaman |
Tahun Terbit | 2003 |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Mendidik Kecerdasan (POD)
- Penulis: Monty P Satiadarma
- Ketersediaan: Print On Demand (POD)
-
Rp.0
Produk Terkait
Islamisasi Bugis: Kajian Sastra Atas La Galigo Versi Bottinna I La Déwata Sibawa I Wé Attaweq (POD)
Kedatangan Islam di kalangan orang Bugis pada ..
Rp.0
Tags: Mendidik, Kecerdasan, Monty P Satiadarma