Asia Tenggara abad ke-13 sampai abad ke-18, yang cenderung digambarkan statis oleh sebagian sejarawan, kontras dengan pembangunan monumen pada Negara klasik dan dinamika perdagangan dari kolonialis modern, dalam pandangan Anthony Reid harus diubah.
Justru pada abad ke-15 hingga pertengahan abad ke-17 inilah, Asia tenggara mengalami kotanisasi atau orientasi kota. Di kota-lah serangkaian ide dan teknologi yang menjanjikan peningkatan kebutuhan material dan spiritual saling dipertukarkan, arus urbanisasi kian meningkat, berbarengan dengan makin gencar dan terkristalnya revolusi keagamaan-Budha, Islam, dan Kristen - dan kebangkitan monarki absolut.
Kosmopolitanisme ini memungkinkan, lewat jaringan perdagangan, Banten di Jawa Barat mampu bertalian dengan kota Bangkok di Thailand yang terus bersambung ke Kalkuta India, hingga Duke of York dan Raja Charles II di London.
Mengapa pula Asia Tenggara runtuh? Buku ini akan memberikan jawaban secara komprehensif.
Info Buku | |
ISBN | 978-602-433-956-2 |
Dimensi | 24 x 16 cm |
Jenis Cover | Softcover |
Jenis Kertas | Book Paper |
Berat | 570g |
Jumlah Halaman | xxxviii + 442 hlm |
Tahun Terbit | 2020 (Cetak Ulang) |
Penerbit | Yayasan Pustaka Obor Indonesia |
Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga 1450 - 1680 jilid 2: Jaringan Perdagangan Global
- Yayasan Pustaka Obor Indonesia
- Penulis: Anthony Reid
- Ketersediaan: Tersedia
-
Rp.145.000
Produk Terkait
Tags: literature, south east asia, anthony reid, farm, gender, politics, history, Anthony Reid,