• Ancaman Kolektivisme

Kalau dilihat secara post-factum, sejarah kelihatannya berjalan sendiri dengan begitu mudah dan terang benderang. Tetapi di Eropa, saat Friedrich A. Hayek menerbitkan The Road to Serfdom, ia lebih dianggap sebagai kaum pinggiran yang berusaha membendung arus deras perubahan. Dibutuhkan hampir tiga dekade sebelum Hayek, bersama tokoh-tokoh lainnya seperti Milton Friedman, pada akhirnya mulai mencuri perhatian publik, dan kemudian, dengan munculnya Margaret Thatcher di Inggris dan Ronald Reagen di Amerika Serikat, dianggap sebagai kaum visioner yang mengubah sejarah.

Kalau sekarang kita membaca kembali karya-karya Hayek tidak berarti bahwa kita bersikap romantis terhadap sejarah yang tidak mungkin lagi berulang. Pandangan Hayek terhadap kebebasan dan kaitannya dengan sistem ekonomi dan sistem politik masih terus relevan dan perlu kita pelajari. Hayek tidak melihat sistem ekonomi, politik, hukum dan perilaku itu dalam sebuah pandangan yang menyeluruh dan mengaitkannya dengan satu hal yang menjadi titik tolak pemikirannya, yaitu kebebasan manusia.

(Rizal Mallarangeng, pengantar)

Info Buku
ISBN 978-602-99571-0-5
Dimensi 14,5 x 21 cm
Jenis Cover Softcover
Jenis Kertas Book Paper
Berat 320g
Jumlah Halaman xii + 312p
Tahun Terbit 2011
Penerbit Freedom Institute

Tulis ulasan

Catatan: HTML tidak diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

Ancaman Kolektivisme

  • Penulis: Friedrich A. Hayek
  • Ketersediaan: Tersedia
  • Rp.75.000


Produk Terkait

Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan UMKM di Indonesia

Pengembangan Ekosistem Kewirausahaan UMKM di Indonesia

Dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia, p..

Rp.165.000

Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan

Pengembangan Pelabuhan Berkelanjutan

Berbagai paradigma dan empiris terkait eksistensi ..

Rp.110.000

Tags: Ancaman, Kolektivisme, Friedrich A. Hayek

Klik Chat Di Whats App