• 85 Tahun Taufik Abdullah - Perspektif Intelektual Dan Pandangan Publik

Akan keliru jika menganggap Taufik Abdullah, sering dipanggil Pak Taufik, hanya sebagai pribadi sombong, tinggi hati, atau suka ngenyek pendapat orang lain. Oleh karena itu banyak orang tersinggung atau sakit hati. 


Dalam suatu ceramah, ada yang mengomentari “di mana ketajaman analisa Taufik Abdullah?”. Dengan enteng Taufik menanggapi “saya juga heran, ternyata saya tidak sepintar yang saya harapkan” (Eka Budianta).


Taufik punya selera humor juga. Sewaktu memasuki rumah makan di Pariaman, seorang gadis pelayan menyambutnya dan mengatakan “rasanya saya pernah melihat Bapak di televisi”. “Iya ya?”, jawab Pak Taufik. Beliau lantas melanjutkan “Pada sinetron yang mana tu, ya? Waktu main dengan Dessy Ratna Sari atau Primus, ya?”. “Ndak di sinetron doh Paaak, pado acara mangecek-ngecek je nyeh” (Tidak di sinetron Pak, tapi acara berbincang-bincang saja”, jawab gadis pelayan tersebut sambil tertawa bersama kawannya (Gusti Asnan).


Tidak ada istilah pensiun bagi Pak Taufik. “Pensiun hanyalah soal gaji yang harus diterima ala kadarnya, tetapi bukanlah berarti anjuran agar kreativitas dibiarkan untuk menganggur. Kreativitas tidak mengenal usia!” (Kenedi Nurhan).


Masih banyak sisi lagi tentang Pak Taufik dalam buku untuk mensyukuri anugerah Tuhan Yang Maha Pengasih kepadanya di usia ke-85 pada tahun ini. Lahir di Bukittinggi 3 Januari 1936, doktor kedua orang Indonesia, setelah Prof. Sartono Kartodirdjo, sejarawan kesohor ini masih melakukan banyak kegiatan: menulis, membawakan makalah dalam seminar, dan kegiatan lainnya di bidang sejarah dan kebudayaan.

Info Buku
ISBN 978-623-321-012-6
Dimensi 17.5 x 25 cm
Jenis Cover Soft Cover
Jenis Kertas Bookpaper
Berat 750 gram
Jumlah Halaman xiv + 552 hlm
Tahun Terbit 2020
Penerbit Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Tulis ulasan

Catatan: HTML tidak diterjemahkan!
    Jelek           Bagus

85 Tahun Taufik Abdullah - Perspektif Intelektual Dan Pandangan Publik

  • Rp.180.000


Produk Terkait

Baginda Dahlan Abdullah - Bapak Kebangsaan Indonesia

Baginda Dahlan Abdullah - Bapak Kebangsaan Indonesia

Tahun 1917 Dahlan Abdullah menjadi Ketua Perhimpun..

Rp.135.000

Membaca Sapardi

Membaca Sapardi

Puisi Sapardi Djoko Damono sesungguhnya  adal..

Rp.78.000

Memoar Siti Aminah: Kisah Hidup dan Perjuangan Seorang Putri Bangsawan Jepang untuk Kemerdekaan Indonesia

Tags: 85 Tahun Taufik Abdullah - Perspektif Intelektual Dan Pandangan Publik

Klik Chat Di Whats App